Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani: Sayyid Ulama al-Hijaz
1. Asal-Usul dan Latar Belakang
Nama Lengkap: Abu Abdul Mu'thi Nawawi al-Tanari al-Jawi al-Bantani.
Lahir: Kampung Tanara, Serang (Banten), pada tahun 1230 H / 1813 M.
Wafat: Mekah, pada tanggal 25 Syawal 1314 H / 1897 M. Dimakamkan di Jannatul Ma'la.
Keluarga: Berasal dari keluarga ulama. Ayahnya adalah Syekh Umar bin Arabi al-Bantani, seorang penghulu. Lingkungan yang kental dengan pesantren menjadi fondasi awal keilmuan beliau.
2. Perjalanan Menuntut Ilmu
Pendidikan Awal: Belajar langsung dari ayahnya dan ulama lokal di Banten.
Hijrah ke Mekah: Berangkat ke Mekah pada usia sekitar 15 tahun (atau 25 tahun) untuk menunaikan haji dan menetap untuk menuntut ilmu di pusat keilmuan Islam.
Guru-Guru Terkenal:
Syekh Ahmad Khatib asy-Syambasi.
Syekh Abdul Ghani Bima.
Syekh Yusuf Sunbulawini al-Misri.
Tantangan: Kesulitan perjalanan dan komunikasi antar benua, serta hidup sederhana (zuhud) di perantauan demi fokus pada studi.
3. Karya Intelektual (Kitab-Kitab Penting)
Karya beliau (diperkirakan lebih dari 100 judul) ditulis dalam Bahasa Arab dan berfungsi sebagai kurikulum utama di pesantren. Beliau dijuluki Imam Nawawi Kedua.
Tafsir:
At-Tafsir al-Munir li al-Ma’alim at-Tanzil (dikenal sebagai Marah Labid).
Pengaruh: Kitab tafsir 30 Juz terlengkap karya ulama Nusantara yang dijadikan rujukan di seluruh dunia Islam, menggabungkan pendekatan riwayat (ma'tsur) dan rasio (ra'yi).
Fiqih (Mazhab Syafi'i):
Nihayah al-Zain fi Irsyad al-Mubtadi'in (Rujukan utama fikih di Nusantara).
Sullam al-Munajah Syarah Safinah al-Shalat (Penjelasan mendalam tentang ibadah salat).
Akhlak dan Tasawuf:
Nashaihu al-‘Ibad (Kumpulan nasihat etika dan Hadis).
Pengaruh: Sangat populer karena bahasanya yang menyentuh hati dan fokus pada pemurnian batin.
4. Peran dan Kontribusi Global
Gelar: Diberi gelar Sayyid Ulama al-Hijaz (Pemimpin Ulama di Mekah-Madinah).
Bidang Utama: Fiqih Syafi'i, Tafsir, Tauhid, dan Tasawuf.
Tempat Perjuangan: Melaksanakan perjuangan intelektual sebagai Guru Besar, Penulis, dan Pemberi Fatwa di Mekah (Hijaz), yang merupakan pusat keilmuan Islam global.
5. Murid dan Jaringan Keilmuan
Beliau adalah "Guru Para Guru" yang mencetak tokoh-tokoh penting di Indonesia.
Murid-Murid Penting:
KH. Hasyim Asy'ari (Pendiri NU).
KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah).
KH. Kholil Bangkalan.
Syekh Mahfudz At-Tirmasi.
6. Perjuangan dan Keteguhan Iman
Bentuk Perjuangan: Melalui jalur Intelektual. Kitab-kitabnya berfungsi menanamkan akidah kuat dan menumbuhkan semangat perlawanan terhadap kebodohan dan penindasan kolonial.
Keberanian Berdakwah: Ditunjukkan dengan ketidakkompromian dalam menyampaikan ajaran Islam yang murni dan berani menjadi rujukan akademik di tengah ulama-ulama dari seluruh dunia.
7. Nilai-Nilai Keteladanan
Semangat Belajar dan Produktivitas: Menghasilkan lebih dari seratus karya tulis.
Rendah Hati (Zuhud): Hidup sederhana di Mekah, tidak silau pada harta atau jabatan, fokus pada ilmu.
Dedikasi: Mengabdikan seluruh hidupnya untuk pengembangan dan penyebaran ilmu Islam.
8. Relevansi untuk Generasi Sekarang
Totalitas Intelektual: Mencontoh semangat beliau dalam memanfaatkan pusat ilmu global (dunia digital) untuk menguasai berbagai disiplin ilmu.
Fokus pada Karya Bermanfaat: Menjadi produktif dalam menciptakan karya (tulisan, inovasi) yang memberikan manfaat dan solusi bagi umat, meniru fokus beliau pada penulisan kitab.
9. Inspirasi Pribadi
Pertanyaan yang Ingin Diajukan: "Dalam kesibukan Anda sebagai pengajar dan penulis ratusan kitab, bagaimana cara Anda mengelola waktu dan menjaga kualitas spiritual (keikhlasan dan ketenangan hati) agar ilmu yang Anda sampaikan senantiasa menjadi berkah?"
Alasan: Penting untuk memahami resep beliau dalam menyeimbangkan antara dedikasi intelektual yang masif dan pemeliharaan kualitas batin yang menjadi sumber keberkahan ilmunya.
10. Karya Kreatif Kelompok (Kutipan Inspiratif)
"Jangan pernah lelah mencari. Karena di setiap huruf yang tertulis, terdapat cahaya yang kelak akan menerangi Nusantara dan dunia."

Komentar
Tuliskan Komentar Anda!