bahaya gibah dan fitnah bagi umat muslim

bahaya gibah dan fitnah bagi umat muslim

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُّبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَاهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT,

Ketahuilah, bahwasanya takwa adalah sebaik-baik bekal. Takwa adalah kunci pembuka segala kebaikan di dunia dan akhirat. Mari kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena lalai dalam beribadah dan bermaksiat kepada-Nya.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah...

Hari ini, saya ingin mengajak kita semua merenungkan sebuah penyakit sosial yang seringkali kita anggap remeh, padahal dampaknya sangat besar bagi kerukunan dan persatuan umat Islam. Penyakit itu adalah ghibah dan fitnah. Ghibah, atau membicarakan aib saudara kita, dan fitnah, atau menyebarkan berita bohong, adalah dua perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Pernahkah kita membayangkan, betapa pedihnya hati seseorang ketika aibnya diumbar di depan umum, atau ketika ia difitnah dengan tuduhan yang tidak benar? Lebih sakit dari diputusin pacar, jemaah!

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah...

Coba kita bayangkan, kita sedang asyik makan sate kambing yang lezat, tiba-tiba ada teman yang bilang, "Eh, itu satenya dari kambing tetangga sebelah yang kemarin hilang, ya?" Hilang nafsu makan, bukan? Begitu pula dengan ghibah. Ketika kita asyik membicarakan keburukan orang lain, tanpa sadar kita sedang memakan bangkai saudara kita sendiri. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat 12:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

*“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”*

Bayangkan, jemaah, betapa mengerikannya perumpamaan ini! Kita tidak hanya berdosa, tapi juga merasa jijik dengan perbuatan itu.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah...

Fitnah juga sama berbahayanya. Fitnah bisa menghancurkan hubungan persaudaraan, merusak nama baik seseorang, bahkan bisa menyebabkan pertumpahan darah. Dulu, waktu kecil, kalau saya difitnah teman, paling nangisnya sebentar. Tapi kalau sudah besar, fitnah bisa lebih menyakitkan dari patah hati! Rasulullah SAW bersabda:

الْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ

*(Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan).*

Coba bayangkan, sebuah berita bohong yang disebarkan melalui media sosial bisa membuat orang yang tidak bersalah dipenjara, dipecat dari pekerjaan, atau bahkan diasingkan dari masyarakat. Dampaknya sangat mengerikan, bukan?

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah...

Lalu, bagaimana cara kita menghindari ghibah dan fitnah ini? Pertama, mari kita jaga lisan kita. Berpikir dulu sebelum berbicara. Jika tidak ada manfaatnya, lebih baik diam. Kata orang bijak, "Diam itu emas, tapi kalau ngomong yang bener, berlian!"

Kedua, mari kita perbaiki prasangka kita. Jangan mudah percaya dengan berita-berita yang belum jelas kebenarannya. Tabayun, konfirmasi dulu sebelum menyebarkan. Jangan sampai kita menjadi bagian dari mata rantai penyebaran fitnah.

Ketiga, mari kita sibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Daripada ngobrolin orang, mending kita baca Al-Qur'an, belajar agama, atau membantu sesama. Insya Allah, dengan begitu, lisan kita akan terjaga dari perbuatan yang sia-sia dan dosa.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah...

Ingatlah, setiap perkataan dan perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Jangan sampai kita menyesal di akhirat karena terlalu sering ghibah dan menyebarkan fitnah. Mari kita jadikan Jumat ini sebagai momentum untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita semua ke jalan yang diridhai-Nya. Aamiin ya rabbal 'alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْمُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللّٰهَ فِيمَا أَمَرَ، وَانْتَهُوا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ، فَقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ، وَالْوَبَاءَ، وَالزَّلَازِلَ، وَالْمِحَنَ، وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خَاصَّةً، وَسَائِرِ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ.

Berita Popular

Advertisement