“Kejujuran yang Hilang di Zaman Sekarang”
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad ﷺ, yang telah menjadi teladan terbaik bagi seluruh umat manusia terutama dalam hal kejujuran.
Teman-teman yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan ini saya ingin berbicara tentang sesuatu yang mungkin terdengar sederhana, tapi sebenarnya sangat besar nilainya yaitu kejujuran.
Kejujuran artinya berkata dan bertindak sesuai dengan kenyataan.
Bukan dibuat-buat, bukan disembunyikan, dan bukan dimanipulasi supaya terlihat baik.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman dalam surah At-Taubah ayat 119:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk selalu berada di sisi orang-orang yang jujur, karena kejujuran adalah ciri orang beriman.
Keteladanan Nabi Muhammad ﷺ
Teman-teman, sebelum Nabi Muhammad ﷺ diangkat menjadi rasul, beliau sudah dikenal sebagai Al-Amin, artinya “orang yang dapat dipercaya.”
Bayangkan, bahkan orang yang membenci beliau pun tetap menitipkan barang berharga kepadanya, karena yakin beliau tidak akan berkhianat.
Itu menunjukkan bahwa kejujuran menciptakan kepercayaan, dan kepercayaan adalah kunci dari semua hubungan baik dengan manusia, maupun dengan Allah.
Sekarang, jujur itu terasa langka.
Orang lebih memilih terlihat benar daripada menjadi benar.
Bohong sedikit demi terlihat pintar, curang sedikit demi nilai tinggi, pura-pura baik demi disukai banyak orang.
Padahal, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Dan sesungguhnya kedustaan membawa kepada kejahatan, dan kejahatan membawa ke neraka.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini mengajarkan kita bahwa jujur mungkin kadang terasa berat, tapi itu jalan menuju kebaikan. Sedangkan kebohongan mungkin terasa mudah, tapi ujungnya pasti menyakitkan.
Mulai dari hal kecil saja contohnya tidakmencontek ketika ujian.
Kejujuran kecil ini akan membentuk karakter besar di masa depan.
Karena orang jujur akan selalu tenang dia tidak perlu pura-pura, dan tidak perlu hidup dalam kebohongan.
Allah berjanji dalam Al-Qur’an, surah Al-Ahzab ayat 70–71:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah, dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu.”
Jujur memang tidak selalu membuat kita disukai semua orang. Tapi ingat, tujuan hidup kita bukan untuk disukai manusia, tapi untuk diridhoi Allah.
Mulai hari ini biasakan jujur dari hal terkecil.
Kalau salah, ngaku.
Kalau janji, tepati.
Karena satu kata jujur bisa mengubah hidup kita menjadi lebih tenang dan diberkahi.
Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, jika ada yang baik itu datang dari Allah dan jika ada yang buruk itu datang dari diri saya pribadi. Terima kasih
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!