Larangan sikap adu domba

Larangan sikap adu domba

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

. أَمَّا بَعْدُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ أَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ… وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya dan merusak persaudaraan adalah namimah — yaitu membawa-bawa ucapan seseorang kepada orang lain untuk memecah belah dan menimbulkan permusuhan.

Rasulullah ﷺ bersabda:لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ

“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR. Muslim)

Dikisahkan ada seorang lelaki menjual budak, lalu dia berkata kepada calon pembelinya, “Dia tidak mempunyai cacat kecuali dia ini seorang pengadu domba.” Tetapi pembeli itu mengabaikan aib itu dan tetap membelinya.

Budak itu tinggal di rumahnya beberapa hari, kemudian dia berkata kepada istri tuannya, “Sesungguhnya suamimu tidak mencintaimu dan dia ingin mencari istri selain dirimu (memadumu). Apakah kamu ingin dia mencintaimu lagi?” Wanita itu menjawab, “Tentu saja.” Si budak berkata kepadanya, “Ambillah gunting dan potonglah rambut jenggot bagian bawahnya ketika dia tidur.”

Kemudian dia mendatangi sang suami seraya berkata, “Sesungguhnya istrimu senang dengan lelaki lain dan dia ingin membunuhmu. Apakah kamu ingin tahu hal itu?” Sang suami menjawab, “Ya.” Dia berkata, “Berpura-puralah kamu tidur sampai dia datang.” Maka dia pun berpura-pura tidur.

Lalu datanglah istrinya dengan membawa gunting untuk memotong rambutnya. Sang suami mengira bahwa istrinya akan membunuhnya, lalu dia merebut gunting itu dan membunuh istrinya. Kabar kematiannya sampai ke pihak keluarga istri, datanglah keluarga wanita itu dan membunuh si suami. Datang pula keluarga suami dan menyerang mereka, sehingga terjadilah peperangan antara dua keluarga ini.

Kisah di atas layak kita ambil pelajaran dan hikmah di dalamnya. Budak dalam kisah ini adalah pelaku dari adu domba yang memecah belah persatuan antara pasangan suami istri, bahkan antara kedua belah keluarga.

Dari lisannya yang kotor, keluarga yang mulanya hidup harmonis, berubah menjadi keluarga yang saling bermusuhan sampai saling membunuh sesama mereka.

Kita harus waspada dengan kondisi seperti ini. Di mana-mana aktivitas adu domba kerap kali terjadi.

Kendati itu adalah trik yang murahan, tapi tidak mudah bagi kita untuk mengenali modusnya, bahkan sering kali kita terkecoh. Terkadang baru kita sadari saat nasi sudah menjadi bubur.

Karenanya, memecah belah masyarakat selalu menjadi senjata andalan para provokator, lengkap dengan mata panah yang semakin hari semakin runcing dan mematikan.

Allah SWT berfirman :

وَلَا تُطِعۡ كُلَّ حَلَّافٍ۬ مَّهِينٍ (١٠) هَمَّازٍ۬ مَّشَّآءِۭ بِنَمِيمٍ۬ (١١) مَّنَّاعٍ۬ لِّلۡخَيۡرِ مُعۡتَدٍ أَثِيمٍ (١٢) عُتُلِّۭ بَعۡدَ ذَٲلِكَ زَنِيمٍ (١٣)

“Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina, suka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah, yang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan banyak dosa, yang bertabiat kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya.” (QS. al-Qalam : 10-13).

Adu domba ibarat api kecil yang jika dibiarkan akan membakar keluarga, merusak persahabatan, dan menghancurkan persatuan umat. Padahal Allah berfirman dalam QS. Al-Hujurat ayat 10:إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

"Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah antara dua saudaramu."

Maka, jauhilah namimah. Jangan sebarkan kabar kecuali setelah tabayyun. Jadilah pembawa damai, bukan provokasi. Jagalah lisan, karena satu kata bisa menjadi sebab pahala besar, atau sebaliknya azab yang pedih.

بارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ.أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين

Berita Popular

Advertisement