Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيم
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِاَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan kita dalam segala hal, termasuk dalam hal memaafkan sesama manusia.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, disini saya akan menyampaikan dakwah tentang: Memaafkan tapi menolak untuk berjumpa
Islam mengajarkan kepada kita untuk menjadi pribadi yang pemaaf. Allah SWT berfirman :
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِا لْعُرْفِ وَاَ عْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْن
"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 199)
Ayat ini mengajarkan bahwa memaafkan orang lain adalah jalan untuk mendapatkan ampunan dari Allah. Maka siapa yang ingin diampuni oleh Allah, hendaknya ia mudah memaafkan kesalahan orang lain.
Namun, Islam juga agama yang bijaksana. Memaafkan bukan berarti kita harus terus berinteraksi dengan orang yang berulang kali menyakiti hati kita. Kita boleh memilih untuk menjaga jarak, bukan karena dendam, tapi karena menjaga hati, menjaga diri, dan menjaga iman.
Hal-hal yang menyakitkan pernah terjadi kepada Nabi Muhammad SAW dengan peristiwa Perang Uhud pada tahun 3 Hijriyah pada saat itu Rasulullah SAW melakukan perang uhud bersama dengan salah satunya Paman beliau yaitu hamzah bin abdul muthalib, dan ada seorang wanita yang bernama hindun beliau adalah istri pembesar dari kafir quraisy yang bernama abu sufyan, hindun meminta kepada salah seorang budak yang bernama wahsyi,kata hindun kepada wasyhi Kalau engkau bisa membunuh nabi Muhammad SAW atau sayyidina Ali bin abi thalib atau hamzah bin abdul muthalib maka engkau akan kami bebaskan, engkau tidak akan lagi menjadi seorang budak, engkau akan merdeka. Maka tentu saja Wasyhi seorang budak ini mengambil kesempatan yang luar biasa itu, karena wasyhi ingin sekali menjadi seorang yang merdeka.
Maka pada saat Perang Uhud berlangsung wasyhi fokus untuk bisa membunuh salah satu dari ketiga orang ini salah satunya adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dari kejauhan wasyhi fokus untuk melihat gerak-gerik Hamzah dan sampai dirasa pada saat yang tepat, wasyhi langsung melempar tombaknya dan tombak tersebut tepat mengenai perutnya Hamzah bin Abdul Muthalib dan akhirnya Hamzah bin Abdul Muthalib pun menjadi seorang syahid di Perang Uhud.
Tentu saja kematian Hamzah bin Abdul Muthalib radhiyallahu Anhu sangat menyakiti hati Rasulullah SAW, Karena tidak hanya sekedar di tombak tapi selanjutnya, Hindun datang ke jenazah Hamzah bin Abdul Muthalib kemudian dibelah dadanya dan dimakan jantungnya tersebut. ketika Rasul melihat pamam beliau wafat dengan keadaan yang seperti itu tentu rasa sedih yang luar biasa yang dirasakan oleh Rasul.
Waktu terus berjalan bertahun-tahun, kemudian sampailah peristiwa pada tahun 8 Hijriyah pada peristiwa Fathu Mekah atau pembebasan kota Mekah pada peristiwa Fathu Makkah atau pembebasan kota Mekah orang-orang berbondong-bondong untuk memasuki agama Allah, termasuk pada saat itu wasyhi berdiri di hadapan Rasulullah dan rasul mengenali, Rasul bertanya kepada Wasyhi engkau kah wasyhi yang membunuh pamanku Hamzah bin Abdul Muthalib kemudian wasyhi mengangguk, ia Ya Rasulullah coba ceritakan kepadaku Bagaimana cara engkau membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib, Apa yang dilakukan Wasyhi, wasyhi pun menceritakan, dan tentu saja itu menghadiri luka kembali di hati Rasulullah SAW.
Rasul memaafkan wasyhi, rasul tentu saja sangat bahagia ketika masih masuk agama Allah SWT namun rasul tidak sanggup untuk memandang wajah wasyhi lagi, maka apa kata nabi Muhammad SAW jauhkanlah wajahmu di hadapanku selamanya wahai wasyhi. Sejak saat itulah wasyhi tidak pernah lagi berdekatan dengan rasul karena wasyhi tahu betapa amat menyakitkan apa yang telah diperbuatnya kepada paman yang dicintai oleh nabi itu yaitu hamzah bin abdul muthalib r.a
Dari kisah ini Kita bisa belajar teman-teman semua, Rasul memaafkan wasyhi, masalah menjaga jarak bukan berarti adalah masalah Tidak memaafkan itu jauh berbeda, masalah jaga jarak ini untuk lebih melindungi hati kita untuk kita merasa baik-baik saja khawatir kalau terus bertemu Maka timbul rasa sakit dan itu akan mengakibatkan hal yang buruk. jadi untuk teman-teman semua kita semua minta sama Allah SWT supaya kita bisa memaafkan orang-orang yang telah melukai hati kita.
"Akhir kata, saya memohon maaf jika dalam penyampaian dakwah ini terdapat kesalahan dan kekurangan. Semoga Allah SWT menerima niat baik kita dan memberikan kita petunjuk serta kekuatan untuk menjadi lebih baik. Amin."
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!