Meneladani Akhlak Rasulullah SAW Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Meneladani Akhlak Rasulullah SAW Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahurabbil alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di tempat yang insyaallah diberkahi oleh Allah SWT. Tak lupa, sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada panutan kita yakni habibana wanabiyana warrasullana Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya, kepada sahabatnya kepada para tabiin dan tabiatnya dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya.

Yang saya hormati, bapak Yusep Abdul Muqit S.Pd.I., M.P.D dan yang saya cintai teman teman sekalian.

Pada kesempatan yang diberkahi ini, marilah kita sejenak mengingat Rasul kita, panutan kita, sang pejuang islam untuk meneladani akhlak-Nya.

Nabi Muhammad SAW diutus bukan hanya untuk menyampaikan wahyu, tapi juga untuk menjadi teladan hidup. Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ۝٢١

"Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah."

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa kalau kita mencari role model terbaik, maka jawabannya adalah Rasulullah SAW.

Akhlak Rasulullah begitu agung. Beliau jujur, amanah, rendah hati, sabar, dan pemaaf. Bahkan terhadap musuh sekalipun, beliau tetap menunjukkan kasih sayang. Salah satu kisah terkenal adalah ketika Rasulullah dihina dan dilempari batu oleh penduduk Thaif. Padahal beliau bisa saja berdoa agar mereka dibinasakan, tetapi Rasulullah justru berdoa agar suatu saat mereka mendapat hidayah.Bayangkan, betapa mulianya hati beliau.

Meneladani Rasulullah bukan berarti kita harus langsung melakukan hal-hal besar. Kita bisa mulai dari kebiasaan sederhana sehari-hari:

Jujur, misalnya tidak mencontek saat ulangan dan berkata apa adanya.

Tolong-menolong, misalnya membantu teman yang kesulitan memahami pelajaran.

Sopan santun, dengan menghormati guru, menyapa orang tua dengan ramah, dan menyapa teman dengan salam.

Sabar, dengan menahan amarah, tidak membalas ejekan dengan ejekan.

Hal-hal kecil seperti ini, kalau kita lakukan terus-menerus, akan menjadi karakter. Dan inilah yang akan membuat kita menjadi generasi yang kuat, tangguh, sekaligus dicintai Allah SWT.

Di era sekarang, banyak tantangan bagi anak muda. Media sosial, misalnya. Kadang kita dengan mudah menulis komentar kasar, saling hujat, atau menyebarkan berita tanpa tabayyun. Padahal Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menjaga lisan. Beliau bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

"Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam.” (Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Kalau kita benar-benar meneladani Rasulullah, seharusnya jempol kita di media sosial juga mencerminkan akhlak yang baik. Kita gunakan untuk menyebarkan kebaikan, memberi semangat, bukan untuk menjatuhkan orang lain. Because not by blowing out other people's candles, keeps our candles burning.

Selain itu, Rasulullah juga dikenal sangat peduli terhadap anak muda.

عَنْ أَبِي العَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ كُنْتُ: خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً فَقَالَ لِي: (( يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ باِللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ ))، وَفِي رِوَايَةِ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ: (( اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَم يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً )).

Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau mau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau mau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah apabila semua umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka pun berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena-pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering." (HR. Tirmidzi, dan ia berkata bahwa hadits ini hasan shahih).

Pesan ini mengajarkan kita, generasi muda, bahwa kita harus punya prinsip, integritas, dan selalu ingat Allah dalam setiap langkah kita.

Bayangkan, teman-teman… kalau semua anak muda di sekolah ini berakhlak jujur, sabar, dan suka membantu, gimana suasananya? Pasti kelas jadi lebih damai, persahabatan lebih erat, dan kita semua merasa nyaman. Inilah bukti nyata kalau meneladani Rasulullah bisa membawa perubahan besar, bahkan dimulai dari lingkungan terdekat.

Meneladani Rasulullah jangan hanya sekadar ucapan. Jangan cuma bilang, “Aku cinta Rasulullah,” tapi akhlak kita sehari-hari masih jauh dari teladan beliau. Rasulullah pernah bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Sesungguhnya orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.”

Jadi, kualitas iman kita diukur bukan hanya dari seberapa banyak ibadah yang kita lakukan, tetapi juga dari bagaimana akhlak kita tercermin dalam kehidupan sehari-hari.

Maka dari itu, mari kita mulai dari diri sendiri. Jadikan akhlak Rasulullah sebagai pedoman hidup, sebagai lifestyle. Mulai dari rumah, sekolah, hingga pergaulan sehari-hari. Kalau kita mampu meneladani beliau, insyaAllah kita akan menjadi generasi muda yang kuat, berkarakter, dan membawa kebaikan bagi bangsa dan agama.

Meneladani Rasulullah adalah investasi, bukan hanya untuk hidup kita di dunia, tapi juga untuk akhirat. Dengan akhlak mulia, kita akan dicintai manusia, dan lebih penting lagi, dicintai Allah SWT.

That's what i can say. I hope what I have said is useful for all of us and Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita semua untuk terus meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin ya Allah ya rabbal alamin.

Ke sekolah jalan bersama

Sambil tersenyum hati bahagia

Teladan rasul bawa cahaya

Jadikan hidup penuh makna

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Berita Popular

Advertisement