Menjaga lisan, Menjaga Iman

Menjaga lisan, Menjaga Iman

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Amma ba‘du,

Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah,

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā dengan sebenar-benar takwa, yaitu dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Jama‘ah Jumat yang dimuliakan Allah,

Salah satu anggota tubuh yang kecil namun sangat berpengaruh dalam hidup kita adalah lisan. Dari lisan dapat keluar kata-kata yang mendatangkan pahala, tetapi juga ucapan yang bisa menjerumuskan ke neraka.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”

(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Lisan yang tidak dijaga dapat melahirkan gibah (menggunjing), fitnah, kata kasar, bahkan dusta. Semua itu bisa menghapus pahala ibadah kita.

Karena itu, menjaga lisan adalah tanda kesempurnaan iman. Orang yang mampu menahan lisannya dari keburukan berarti hatinya dipenuhi dengan cahaya takwa.

---

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah,

Mari kita jadikan lidah ini sebagai sarana kebaikan — untuk membaca Al-Qur’an, berzikir, menasihati dalam kebenaran, dan menyebarkan salam. Jangan sampai lisan kita menjadi penyebab permusuhan dan perpecahan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> لَا يَسْتَقِيْمُ إِيْمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ قَلْبُهُ، وَلَا يَسْتَقِيْمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ لِسَانُهُ

“Tidak akan lurus iman seseorang hingga hatinya lurus, dan tidak akan lurus hatinya hingga lisannya lurus.”

(HR. Ahmad)

Oleh karena itu, mari kita berlindung kepada Allah dari dosa lisan, dan memperbanyak dzikir serta ucapan yang baik.

---

Doa Penutup

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِيْنَ يَحْفَظُوْنَ أَلْسِنَتَهُمْ وَيَقُوْلُوْنَ الْحَقَّ دَائِمًا.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.

وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Berita Popular

Advertisement