Sang penuntun

Sang penuntun

Setiap orangtua pasti mempunyai cara masing-masing dalam mendidik anak-anak mereka menjadi anak yang sukses kelak di masa depan nanti. Meskipun cara mereka berbeda namun tujuannya sama, menuntun anak-anak mereka menuju kesuksesan. Dalam dunia ini, setiap orangtua tentu ingin anak-anak mereka menjadi anak yang sukses, cerdas, mempunyai masa depan yang jelas dan cerah. Orangtua mana yang tidak ingin anak-anak mereka tumbuh menjadi orang sukses?. Begitu juga dengan orangtua saya, mereka ingin anak-anaknya kelak menjadi orang sukses.

Mereka mendukung minat dan bakat yang saya punya, mendorong saya untuk terus meningkatkan kemampuan saya. Setiap kali saya aktif bertanya mereka tidak langsung menjawab, namun membiarkan saya untuk berpikir kritis dan mencari solusi sendiri. Orangtua saya selalu memberikan saya motivasi untuk terus bangkit meski selalu gagal dalam akademik, mengajarkan untuk berdiri dari keterpurukan.

Orangtua saya mendidik saya dengan adik-adik saya dengan membangun karakter yang baik terlebih dahulu seperti kejujuran, rasa tanggung jawab, empati dan kemandirian. Orangtua saya juga mengajarkan kami untuk menjadi pribadi yang disiplin, pantang menyerah dan pekerja keras. Meskipun saya dan adik-adik saya terkadang susah di atur dan seringkali bertingkah nakal, mereka tetap sabar dalam menghadapi kami. Setiap kali saya merasa tidak percaya diri, ibu saya selalu mendorong saya untuk terus percaya diri, entah saat saya tidak percaya diri dengan kemampuan atau penampilan saya sendiri. Mereka juga tidak membesarkan saya dengan memanjakan saya, menuruti langsung apa mau saya.

Selain itu, orangtua saya juga mengajarkan saya untuk berikhtiar atau berusaha sambil berserah pada Allah SWT karena itu adalah kunci kesuksesan. Orangtua saya selalu mengingatkan saya untuk shalat lima waktu, berdoa dan mengaji. Setiap kali saya meninggalkan shalat, ibu saya akan memarahi saya. Beliau tidak ingin saya meninggalkan shalat dan malas mendirikan shalat. Sehabis shalat shubuh ibu saya pasti akan menyuruh saya mengaji al-qur'an, meskipun satu lembar saja yang penting mengaji meski sedikit-sedikit harus ditambah. Selain shalat dan mengaji, ibu saya juga selalu mengingatkan saya untuk berdoa pada Allah juga mau bersedekah pada yang sangat membutuhkan.

Orangtua saya memperhatikan asupan gizi saya juga adik-adik saya. Setiap harinya saya makan-makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, daging dan lainnya. Terkadang ibu saya akan memberikan kami susu kotak yang mengandung banyak susu sapi segar.

Di era digital ini, orangtua saya juga membatasi penggunaan gadget agar tidak terlalu sering bermain gadget. Gadget juga di gunakan untuk hal yang positif dan digunakan untuk sekolah, seperti mengerjakan tugas dan mencari informasi-informasi penting dan ilmu baru untuk belajar.

Berita Popular

Advertisement