Ibu adalah orang pertama yang selalu percaya bahwa saya bisa menjadi apa pun yang saya impikan. Walaupun sering terlihat sibuk, ibu tidak pernah lupa memberi perhatian kecil yang membuat saya merasa dihargai. Dari ibu, saya belajar bahwa kasih sayang tidak selalu harus ditunjukkan dengan kata-kata, tetapi lewat tindakan yang nyata setiap hari.
Sejak kecil, ibu mendidik saya dengan penuh kesabaran. Ketika saya melakukan kesalahan, ibu tidak langsung memarahi, tetapi mengajak saya memahami apa yang seharusnya dilakukan. Cara ibu menegur selalu lembut, sehingga saya tidak merasa tertekan, tetapi justru ingin memperbaiki diri. Dari ibu saya belajar bahwa menjadi baik itu dimulai dari memahami apa yang salah.
Ibu juga selalu mengingatkan saya untuk tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. “Setiap orang punya waktu suksesnya masing-masing,” begitu pesan ibu. Kalimat itu membuat saya lebih tenang dan tidak mudah merasa iri. Saya jadi paham bahwa yang terpenting adalah fokus pada proses dan usaha sendiri, bukan membandingkan langkah saya dengan orang lain.
Selain itu, ibu mengajari saya untuk menghargai apa pun yang saya miliki. Beliau sering mengingatkan bahwa kebahagiaan tidak harus datang dari hal besar, tetapi bisa ditemukan dari hal kecil yang kita syukuri setiap hari. Dari ibu, saya belajar bahwa sukses bukan hanya tentang pencapaian, tetapi juga tentang hati yang bersyukur.
Hal yang paling saya kagumi dari ibu adalah ketegarannya. Meski saya tahu beliau sering kelelahan, ibu tetap berusaha terlihat kuat agar saya tidak khawatir. Sikap itulah yang membuat saya belajar bahwa hidup memang penuh tantangan, tetapi selalu ada cara untuk melewatinya jika kita tetap sabar dan tidak mudah menyerah.
Ibu juga mendidik saya untuk bertanggung jawab atas pilihan sendiri. Ketika saya dihadapkan pada sebuah keputusan, ibu tidak pernah memaksa. Beliau membiarkan saya memilih, lalu mengingatkan bahwa setiap pilihan punya konsekuensinya. Dari situ saya belajar lebih dewasa dan berhati-hati dalam menentukan langkah.
Bagi saya, ibu adalah sosok yang membentuk banyak bagian dalam diri saya sekarang. Cara beliau mendidik dengan penuh perhatian, kesabaran, dan ketegasan yang pas dalam membantu saya tumbuh menjadi pribadi yang lebih disiplin, lebih berani mencoba, dan lebih menghargai proses. Apa pun yang saya capai nantinya, ibu selalu menjadi alasan terbesar dibaliknya.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!