Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat — mulai dari nikmat kesehatan, keluarga, teman-teman, hingga nikmat iman yang paling berharga.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Yang terhormat Bapak/Ibu Guru, dan teman-teman yang saya sayangi,
pada kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan ceramah singkat dengan judul “Jangan Banyak Mengeluh, Belajarlah Bersyukur.”
Sebagai pembuka, marilah kita simak firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Ibrahim ayat 7:
“La’in syakartum la’azîdannakum, wa la’in kafartum inna ‘adzâbî la syadîd.”
Artinya: “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu. Tetapi jika kamu kufur, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Ayat ini mengingatkan kita semua bahwa Allah sangat mencintai hamba yang pandai bersyukur. Dan sebaliknya, Allah tidak menyukai orang yang suka mengeluh dan tidak menghargai nikmat yang telah diberikan-Nya.
Teman-teman yang dirahmati Allah,
tanpa kita sadari, sering kali kita mengeluh. Mengeluh karena capek sekolah, karena tugas menumpuk, atau karena merasa hidup tidak adil. Tapi pernahkah kita berpikir, betapa banyak orang di luar sana yang justru ingin berada di posisi kita?
Ada yang ingin sekali bisa belajar, tapi tidak mampu sekolah.
Ada yang ingin makan enak, tapi tidak punya cukup uang.
Ada yang ingin sehat, tapi harus berjuang melawan sakit setiap hari.
Sementara kita — yang diberi semua itu — masih saja merasa kurang dan terus mengeluh.
Allah juga berfirman dalam surah Saba’ ayat 13:
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”
Bersyukur bukan hanya di lisan dengan mengucap “Alhamdulillah”, tapi juga dengan hati dan perbuatan.
Kalau kita benar-benar bersyukur, kita akan menjaga nikmat itu, tidak mengeluh, dan menggunakannya untuk hal-hal yang baik.
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Lihatlah orang yang berada di bawahmu, dan jangan melihat orang yang berada di atasmu. Karena hal itu lebih pantas agar kamu tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu.” (HR. Muslim)
Dari hadits ini, kita belajar untuk tidak iri dengan apa yang dimiliki orang lain. Karena setiap orang punya rezeki dan ujian masing-masing.
Maka, mulai sekarang mari kita latih diri untuk selalu bersyukur:
- Ucapkan “Alhamdulillah” setiap kali mengingat nikmat Allah.
- Berhenti membandingkan diri dengan orang lain.
- Gunakan nikmat untuk kebaikan, seperti belajar dengan sungguh-sungguh, membantu teman, atau berbuat baik kepada orang tua.
Teman-teman yang berbahagia,
hidup ini bukan tentang seberapa banyak yang kita punya, tapi seberapa besar rasa syukur kita atas apa yang sudah ada. Dengan bersyukur, hati menjadi tenang, hidup terasa ringan, dan Allah pun menambah keberkahan.
Semoga kita semua menjadi hamba yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan, dan dijauhkan dari sifat mudah mengeluh.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!