waktu yang berharga dan tiga bekal utama

waktu yang berharga dan tiga bekal utama

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Innalhamdalillahi nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruh. Wa na'udzubillahi min syururi anfusinaa wa min sayyi'aati a'maalinaa.

Hadirin jamaah yang saya cintai karena Allah,

Puji syukur tak terhingga marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah menganugerahkan kita nikmat terbesar: nikmat hidup, kesehatan, dan waktu. Begitu besar nikmat waktu ini sehingga Allah bersumpah dengannya dalam Kitab Suci Al-Qur’an: "Demi masa (waktu)." Ini menunjukkan betapa mulianya waktu.

Kita sering kali lengah. Kita mengira waktu adalah barang gratis yang tak akan pernah habis. Padahal, waktu adalah modal kita yang paling berharga dan terbatas. Rasulullah ﷺ telah memberikan peringatan keras kepada kita tentang bahaya melalaikan waktu luang dan kesehatan:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ : الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ "

Artinya: "Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu oleh keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhari)

hadirin sekalian, artinya kita kehilangan kesempatan emas. Kita menyia-nyiakan masa sehat untuk bermaksiat dan membiarkan waktu luang berlalu tanpa amal kebaikan. Padahal, setiap tarikan napas adalah langkah menuju akhirat, dan setiap detik yang terlewat tidak akan pernah kembali.

Oleh karena itu, jika kita ingin waktu kita berharga dan menghasilkan kebahagiaan abadi, kita harus menyiapkan Tiga Bekal Utama dalam perjalanan hidup ini:

* Iman yang Kokoh: Bekal pertama adalah fondasi tauhid, yaitu keyakinan mutlak bahwa Allah adalah satu-satunya tujuan ibadah kita. Iman yang kuat akan menuntun setiap langkah dan keputusan kita, menjadikannya bernilai di sisi Allah.

* Amal Saleh yang Berkesinambungan: Bekal kedua adalah konsistensi dalam beramal. Ibadah tidak harus selalu besar, tetapi harus dilakukan secara terus menerus, seperti rutin salat Duha, membaca Al-Qur'an, atau beristighfar setiap hari. Amalan sedikit namun rutin, lebih baik daripada amalan banyak namun terputus-putus.

* Akhlak Mulia: Bekal ketiga adalah cerminan dari iman kita dalam interaksi sosial. Bagaimana kita memperlakukan orang tua, pasangan, tetangga, dan bahkan orang yang membenci kita. Akhlak yang baik adalah amal yang paling berat di timbangan pada hari Kiamat.

Mari kita jaga waktu kita sebagaimana kita menjaga harta benda kita. Mari kita isi sisa usia ini dengan tiga bekal ini, agar kita tidak termasuk orang-orang yang merugi sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-'Ashr.

Semoga Allah Swt. membimbing kita untuk selalu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Aamiin Ya Rabbal 'Alamin.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Berita Popular

Advertisement